Pneumonia pada lansia seringkali diabaikan karena kondisi awal yang tampaknya ringan, tetapi pneumonia pada lansia berpotensi besar menimbulkan komplikasi serius bahkan sampai meninggal jika tidak ditangani segera dan tepat sasaran.
Pneumonia biasa dikenal orang awam dengan paru-paru basah adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Adanya infeksi dari mikroorganisme menyebabkan terjadinya peradangan pada kantung udara paru-paru (alveoli) di satu sisi atau kedua sisi paru-paru, kantung udara yang terinfeksi akan dipenuhi oleh cairan atau nanah sehingga mengganggu terjadinya proses pertukaran udara kotor yang mengandung banyak karbondioksida (CO2) dengan udara yang banyak menganduk oksigen (O2). Jika dibiarkan, dalam jangka waktu lama penderita akan kekurangan oksigen dalam darah dan menyebabkan sesak nafas.
Apa saja penyebab Pneumonia pada lansia ?
- Sistem kekebalan tubuh lansia yang lemah
Kekebalan tubuh pada lansia semakin rendah seiring pertambahan usia sehingga menyebabkan lansia lebih rentan terserang infeksi virus, bakteri maupun jamur.
- Paparan asap rokok
Bahan kimia yang terkandung pada rokok akan menyebabkan sistem imun makin lemah dan memudahkan lansia terinfeki pneumonia. Baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif.
- Lingkungan yang padat dan higien lingkungan yang buruk.
Lingkungan yang padat akan membuat sirkulasi udara tidak bagus, menyebabkan perkembangbiakan mikroorganisme virus, bakteri dan jamur semakin meningkat. Kerentanan lansia untuk mengalami infeksi saluran pernapasan dan berlanjut kepada pneumoniapun akan semakin besar.
- Pneumonia sekunder karena disebabkan oleh adanya penyakit lain.
Pneumonia pada lansia akan lebih mudah terjadi pada penderita stroke dengan tirah baring lama, pasien yang mengalami PPOK hingga menderita penyakit jantung.
- Rawat inap lama di Rumah Sakit.
Virus dan bakteri berbahaya banyak terdapat dilingkungan Rumah Sakit. Semakin lama masa rawat lansia di RS,maka resiko terkena paparan infeksi bakteri, virus dan jamurpun akan semakin besar. Adanya pneumonia yang didapatkan dari lingkungan rumah sakit di kenal dengan sebuta HAP (Hospital-acquired Pneumonia).
Apa saja gejala Pneumonia pada lansia?
Gejala pneumonia pada lansia seringkali dianggap batuk biasa dan diabaikan. Ayuk kenali tanda bahaya pneumonia yang mengancam nyawa dan segera ditangani.
- Nafas cepat, kesulitan bernafas
- Demam tinggi jarang ditemui pada lansia yang seringkali ditemui adalah suhu tubuh yang lebih rendah dari normal.
- Batuk berdahak kental
- Lansia mengalami kebingungan / delirium hingga cenderung tidur
- Mengalami penurunan nafsu makan
- Nyeri dada
- Menggigil
- Sakit kepaka
- Warna ujung-ujung jari dan bibir kebiruan karena kekurangan oksigen dalam darah
Apa saja perawatan yang bisa dilakukan dirumah?
- Berhenti merokok
- Latihan pernafasan untuk melatih kemampuan paru
- Melakukan vaksinasi pneumonia
- Rutin olahraga ringan
- Konsumsi makanan bergizi
- Istirahat cukup
- Gunakan masker
- Hindari faktor pemicu seperti asap rokok, polusi udara, udara yang terlalu dingin
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Kelolah stres dengan baik
- Lakukan mobilisasi atau latihan pergerakan pasif pada pasien stroke dengan tirah baring lama
- Pastikan ventilasi udara yang baik
- Penuhi kebutuha cairan dengan air putih setiap hari.
Pneumonia dapat menyebabkan komplikasi bahaya seperti sesak nafas hingga membutuhkan alat bantu nafas/ ventilator di ruang ICU, efusi pleura, penyebaran infeksi melalui darah, abses paru hingga kematian. Pastikan segera mencari pertolongan dan perawatan pasien lansia jika ditemukan gejala-gejala tersebut diatas, karena perburukan kondisi dapat terjadi sewaktu-waktu.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya perburukan pada kondisi infeksi pneumonia yaitu dengan vaksinasi pneumonia. Pneumonia dapat menyebabkan komplikasi bahaya seperti sesak nafas hingga membutuhkan alat bantu nafas/ ventilator di ruang ICU, efusi pleura, penyebaran infeksi melalui darah, abses paru hingga kematian. Pastikan segera mencari pertolongan dan perawatan pasien lansia jika ditemukan gejala-gejala tersebut diatas, karena perburukan kondisi dapat terjadi sewaktu-waktu. Pencegahan dini dengan penggunaan vaksinasi pneumonia akan sangat membantu pencegahan pneumonia yang rentan terjadi pada lansia.
Vaksinasi pneumokokus sangat dianjurkan oleh WHO. Respon tubuh lansia akan menurun seiring pertambahan usia dikenal dengan immunosenescence. Efek klinis immunosenescence adalah adanya kerentanan terhadap infeksi dan respon buruk terhadap vaksinasi. Lansia sangat rentan terhadap infeksi pernafasan terutama pneumonia yang merupakan penyebab utama kematian dan penyebab paling spesifik untuk menurunkan kualitas hidup pada lansia. Riset yang telah dilakukan menegaskan bahwa vaksinasi PPV-23 secara signifikan meningkatkan level antibody dan cukup protektif. Ayo vaksinasi pneumokokus sesuai anjuran PAPDI untuk kesehatan yang lebih baik!
Referensi :
- Stupka, J. E., et al (2009). Community-acquired Pneumonia in Elderly Patients. Aging Health, 5(6), pp 763–774.
- Irish Health. Pneumonia in Older People. Mayo Clinic (2020).
- Soegianto G.Pneumonia dan tingkat spesifik immunoglobulin G pneumonia pada lansia. 2019. Surabaya. Unair News.
Sumber Gambar : verywellhealth.com Pinterest