Nasogastric Tube (NGT) atau tabung nasogastrik merupakan alat medis fleksibel yang berfungsi untuk pemberian nutrisi atau obat-obatan secara langsung ke dalam organ lambung pasien dan penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter atau tenaga kesehatan yang terlatih. NGT hanya boleh digunakan untuk orang yang kekurangan gizi ataupun berisiko kekurangan gizi dan memiliki asupan oral yang kurang memadai atau tidak aman, untuk orang dengan saluran cerna yang fungsional dan dapat diakses dengan kondisi-kondisi seperti: kondisi neurologis yang dapat menyebabkan pasien tersedak (disfagia) seperti pada pasien stroke, penurunan kesadaran seperti koma, pasca tindakan operasi saluran cerna bagian atas dimana harus diproteksi selama periode awalnya pasca operasi. Indikasi penggunaan NGT lainnya adalah untuk mengeluarkan isi lambung dengan tujuan untuk mengurangi tekanan di saluran cerna pada pasien, untuk mengurangi gejala dan memberi istirahat usus pada kondisi penyumbatan usus, dan untuk mengeluarkan bahan racun yang tertelan. Untuk melihat adanya perdarahan saluran cerna bagian atas dan memberikan obat kontras untuk pemeriksaan radiografi juga menggunakan NGT.
Penggunaan NGT tidak dilakukan pada kondisi seperti trauma wajah terutama patah tulang hidung, ataupun trauma kepala dengan patah pada dasar tengkorak, karena hal ini dapat memperparah kondisi trauma dan patah tulang. Pada bentuk wajah tertentu, tumor wajah, trauma kerongkongan akibat tertelan bahan berbahaya atau korosif, sumbatan kerongkongan karena tertelan benda asing, dan adanya penggunaan obat pengencer darah. Beberapa pasien pasca operasi saluran cerna biasanya dipasangkan NGT dengan bantuan endoskopi. Masalah yang mungkin timbul setelah pemasangan NGT adalah rasa tidak nyaman, kemungkinan adanya perdarahan setelah pemasangan, pasien bisa tersedak bila selang NGT tersumbat atau bergeser posisinya, iritasi pada lapisan lambung, perlukaan pada hidung karena tekanan berkepanjangan pada satu area hidung sehingga perlu dilakukan perekatan yang baik agar tidak muncul luka di hidung. Untuk indikasi pemasangan, risiko yang mungkin terjadi selama dan setelah pemasangan serta masalah yang mungkin muncul setelah pemasangan NGT sebaiknya sudah dipahami oleh pasien atau keluarga yang akan menggunakan alat ini.
Pemasangan NGT dilakukan dengan persiapan posisi pasien dalam posisi duduk, alat dan bahan yang dibutuhkan, dan mengukur panjang NGT yang akan dimasukkan. Ukuran yang biasanya digunakan adalah 55cm, disesuaikan dengan kondisi pasien. Selang tersebut akan dimasukkan dengan tekanan yang konstan sambil pasien minum sedikit air dengan sedotan agar dapat mendorong selang masuk lewat kerongkongan. Setelah NGT masuk dan sudah disesuaikan dengan panjangnya. Posisi NGT akan diperiksa apakah lokasinya sudah sampai di lambung dan tidak masuk ke paru-paru, lalu akan ditempel menggunakan plester di hidung agar NGT tidak mudah tertarik atau bergeser. Hal yang perlu diperhatikan selama pasien yang menggunakan NGT adalah menjaga kebersihan tabung, tidak memasukkan obat atau nutrisi diluar dari yang dianjurkan oleh dokter, menjaga posisi NGT tidak bergeser ataupun tertarik, rajin untuk kontrol ke dokter atau tenaga kesehatan yang terlatih untuk memeriksakan fungsi NGT dan apakah terdapat sumbatan. Apabila terdapat kondisi gangguan pernafasan akibat posisi NGT yang bergeser seperti batuk, sesak nafas, badan tampak kebiruan, segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Daftar Pustaka
- Sigmon DF, An J. Nasogastric Tube. [Updated 2022 Oct 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556063/
Courtesy from https://oxfordmedicaleducation.com