kekurangan albumin

Kekurangan Albumin: Gejala, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Sebagai tim yang berkecimpung dalam dunia homecare lansia, kita sering menemui pasien dengan berbagai kondisi kesehatan. Salah satu yang sering luput dari perhatian adalah hipoalbuminemia, atau kekurangan albumin dalam darah. Padahal, albumin memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh serta mendukung berbagai fungsi organ.

Pernahkah kita melihat seseorang yang mengalami pembengkakan di kaki, terasa lemas berkepanjangan, atau bahkan sulit bernapas tanpa sebab yang jelas? Bisa jadi itu adalah tanda-tanda kekurangan albumin. Yuk, bahas lebih dalam lagi!

Apa Itu Hipoalbuminemia?

Albumin adalah protein utama dalam plasma darah yang diproduksi oleh hati. Fungsinya sangat krusial dalam mengangkut zat gizi, hormon, dan obat-obatan ke seluruh tubuh. Namun, saat kadar albumin menurun di bawah normal (kurang dari 3,5 g/dL), tubuh mulai memberikan sinyal bahaya.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari malnutrisi, penyakit hati seperti sirosis, hingga gangguan ginjal seperti sindrom nefrotik. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius.

Gejala Umum Kekurangan Albumin

Berikut beberapa gejala utama yang sering muncul pada orang dengan kadar albumin rendah:

1. Otot Pegal dan Lemah

Kekurangan albumin bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak protein, yang berujung pada kelemahan otot dan rasa lelah berkepanjangan. Kita mungkin sering mendengar pasien mengeluh sulit bangun dari tempat tidur atau cepat merasa lelah meski hanya beraktivitas ringan.

2. Pembengkakan (Edema)

Ini adalah salah satu tanda paling umum. Karena albumin berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam pembuluh darah, kekurangannya menyebabkan cairan bocor ke jaringan tubuh, terutama di kaki dan tangan. Kondisi ini sering kali kita lihat pada pasien dengan penyakit ginjal atau hati.

3. Asites (Cairan di Perut)

Pernah melihat seseorang dengan perut yang tampak membesar secara tidak wajar? Ini bisa jadi tanda asites, yaitu penumpukan cairan di rongga perut akibat kadar albumin yang rendah. Kondisi ini sering dialami oleh pasien dengan gangguan hati.

4. Sesak Nafas akibat Efusi Pleura

Ketika cairan berlebih menumpuk di paru-paru, pasien bisa mengalami sesak napas. Ini adalah kondisi yang sangat serius dan memerlukan penanganan medis segera.

Baca Juga : Fungsi Albumin pada Lansia, Pentingkah untuk Kesehatan Tubuh?

Mengapa Kekurangan Albumin Berbahaya?

Berdasarkan pengalaman, banyak yang menganggap kekurangan albumin sebagai masalah ringan, padahal dampaknya bisa sangat luas:

  • Memperlambat penyembuhan luka: Albumin membantu proses regenerasi jaringan. Jika kadarnya rendah, luka akan lebih lama sembuh.
  • Menurunkan daya tahan tubuh: Tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena kurangnya protein yang diperlukan untuk membentuk antibodi.
  • Gangguan pertumbuhan pada anak-anak: Tidak hanya pada lansia, anak-anak dengan kadar albumin rendah bisa mengalami keterlambatan pertumbuhan serta gangguan kognitif.

Bagaimana Cara Mengatasi Kekurangan Albumin?

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekurangan albumin:

1. Transfusi Albumin

Untuk kasus yang sudah parah, dokter biasanya akan memberikan transfusi albumin intravena guna meningkatkan kadarnya dalam darah secara cepat.

2. Meningkatkan Asupan Protein

Makanan tinggi protein sangat membantu meningkatkan produksi albumin. Beberapa sumber yang bisa kita konsumsi antara lain:

  • Ikan gabus (terbukti kaya akan albumin)
  • Telur
  • Daging tanpa lemak
  • Susu dan produk olahannya

3. Menangani Penyakit yang Mendasari

Jika kekurangan albumin disebabkan oleh penyakit ginjal, hati, atau gangguan nutrisi, maka pengobatan utama harus difokuskan pada penyembuhan penyakit tersebut. Konsultasi dengan tenaga medis sangat penting agar mendapat terapi yang tepat.

Kesimpulan

Jadi, kekurangan albumin tidak bisa dianggap sepele. Maka dari itu, penting bagi kita untuk lebih waspada terhadap gejalanya, memahami penyebabnya, serta mengetahui cara mengatasinya. Yuk, berikan perhatian lebih pada kesehatan dengan perawatan yang tepat. Home Care Lansia Jakarta siap membantu dengan layanan profesional untuk memastikan tubuh tetap terjaga dengan baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *