Pernah tidak, berada di situasi di mana anggota keluarga, terutama lansia, sulit makan atau minum sendiri? Nah, saat itulah peran NGT mulai diperhitungkan. Dalam dunia medis, pemasangan selang nasogastrik atau yang lebih sering disebut NGT, bisa jadi penyelamat. Yuk, kita bahas lebih dalam soal ini, supaya kita paham kapan dan kenapa NGT dibutuhkan.
Apa Itu NGT dan Fungsinya?
Sebelum masuk ke kondisi medisnya, yuk kenalan dulu sama NGT.
Jadi, NGT atau nasogastric tube adalah selang kecil, lentur, dan panjang yang dimasukkan dari hidung sampai ke lambung. Fungsinya ternyata cukup penting, apalagi buat mereka yang kesulitan makan atau minum lewat mulut. Melalui selang ini, pasien bisa tetap mendapatkan asupan makanan, cairan, bahkan obat-obatan. Jadi meski tubuh lemah, nutrisinya tetap terpenuhi.
Selain itu, NGT juga bisa dipakai buat mengeluarkan cairan atau gas dari lambung. Misalnya pada kondisi keracunan, infeksi, atau sumbatan saluran cerna. Jadi bukan cuma soal asupan, tapi juga bisa bantu “membersihkan” isi lambung kalau terjadi masalah.
Jangan Tunda! 5 Kondisi Medis yang Menjadi Indikasi Pemasangan NGT
Nah, sekarang kita bahas kapan sih sebenarnya NGT perlu dipasang. Biar tidak salah kaprah, ini lima kondisi medis utama yang biasanya jadi alasan dokter memasang NGT.
1. Gangguan Menelan (Disfagia)
Disfagia adalah kondisi di mana seseorang sulit menelan, biasanya akibat stroke, Parkinson, atau penyakit neurologis lainnya. Lansia adalah kelompok yang paling sering mengalami ini. Kalau dipaksakan makan lewat mulut, bisa-bisa makanan malah masuk ke saluran napas dan berbahaya.
Dengan NGT, pasien tetap bisa menerima makanan dan cairan tanpa harus berisiko tersedak. Jadi, ini salah satu cara paling aman dan efektif untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi, sambil memberikan waktu pada tubuh untuk memulihkan kemampuan menelan.
2. Penurunan Kesadaran
Bayangkan ada pasien yang sedang koma atau sangat lemah sampai tidak sadar penuh. Dalam kondisi ini, tentu dia tidak bisa makan atau minum sendiri. Bahkan, jika diberi makanan secara oral, risikonya bisa fatal, makanan bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi serius.
Makanya, pemasangan NGT pada pasien dengan penurunan kesadaran sangat penting. Dengan cara ini, tubuh tetap mendapat energi dan cairan yang dibutuhkan, walaupun pasien belum sepenuhnya sadar.
3. Obstruksi atau Sumbatan Saluran Pencernaan
Ada kalanya makanan yang masuk ke tubuh tidak bisa melanjutkan perjalanan karena ada “macet” di saluran cerna. Ini bisa disebabkan oleh tumor, ileus (gangguan gerak usus), atau hernia. Kalau dibiarkan, bisa menimbulkan mual, muntah, bahkan nyeri hebat.
Dalam kasus seperti ini, NGT bisa digunakan untuk mengurangi tekanan di perut dengan mengeluarkan isi lambung. Selain itu, NGT juga bisa membantu dokter mengevaluasi kondisi saluran cerna sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.
4. Pasien dengan Ventilator atau Pascaintubasi
Pasien yang memakai alat bantu napas seperti ventilator atau baru selesai menjalani intubasi, biasanya belum bisa menelan secara normal. Memberikan makanan secara oral malah bisa menimbulkan komplikasi seperti aspirasi atau infeksi paru.
Makanya, selama masa kritis ini, pemberian makanan dan obat dilakukan lewat NGT. Ini adalah solusi sementara, tapi sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sambil menunggu kondisi pasien membaik.
5. Kondisi Malnutrisi Berat atau Kebutuhan Nutrisi Khusus
Ada juga kasus di mana tubuh tidak menerima asupan gizi yang cukup karena kondisi khusus, seperti pada bayi prematur, pasien anoreksia nervosa, atau lansia dengan asupan makanan yang sangat terbatas. Tubuh bisa mengalami malnutrisi berat dalam waktu singkat.
Nah, di sinilah NGT berperan penting. Dengan bantuan selang ini, nutrisi bisa langsung masuk ke lambung tanpa harus bergantung pada kemampuan makan pasien. Ini penting banget untuk menjaga kekuatan tubuh dan mempercepat proses pemulihan.
Baca Juga: Tujuan Pemasangan NGT: Bukan Sekadar Alat Bantu Makan, Ini Fungsi Lainnya!
Bagaimana Dokter Menentukan Kebutuhan Pemasangan NGT?
Sebelum memasang NGT, dokter tentu tidak asal ambil keputusan. Ada beberapa hal yang jadi pertimbangan utama:
- Menilai kemampuan menelan pasien dan risiko aspirasi
- Mengevaluasi kondisi medis yang mendasari, seperti stroke, koma, atau sumbatan
- Mempertimbangkan kebutuhan nutrisi dan hidrasi pasien
- Melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang jika diperlukan
- Mendiskusikan manfaat, risiko, dan alternatif tindakan dengan pasien atau keluarga
Semua proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemasangan NGT memang tindakan terbaik, aman, dan sesuai kebutuhan pasien.
Apa yang Perlu Diketahui Pasien dan Keluarga tentang Pemasangan NGT?
Begitu selang NGT terpasang, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh pasien dan keluarganya:
- NGT bisa terasa tidak nyaman di awal, tapi rasa itu biasanya akan membaik setelah terbiasa
- Jangan pernah menarik atau memindahkan selang sendiri, harus dengan bantuan tenaga medis
- Kebersihan mulut dan area hidung harus dijaga untuk mencegah infeksi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh selang
- Selang perlu diganti secara berkala oleh tenaga kesehatan, terutama jika digunakan jangka panjang
- Jika pasien pulang dengan NGT, keluarga harus tahu cara memberikan makanan dan membersihkan selang dengan benar
Pemahaman ini penting agar perawatan pasien tetap optimal meski berada di rumah.
Kesimpulan
Jadi, pemasangan NGT memang bukan hal yang menyenangkan, tapi dalam situasi medis tertentu, terutama pada pasien lansia, ini bisa jadi langkah penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil. Mulai dari gangguan menelan, penurunan kesadaran, hingga malnutrisi berat, NGT menjadi jalan keluar yang aman dan efektif. Selama dilakukan dengan pengawasan medis dan keluarga turut teredukasi, prosedur ini bisa sangat membantu pemulihan pasien.
Nah, buat yang sedang merawat lansia di rumah dan bingung harus mulai dari mana, Home Care Lansia Jakarta bisa jadi solusi tepat untuk mendampingi dan memastikan perawatan berjalan dengan aman dan profesional. Yuk, huungi untuk konsultasi lebih lanjut!