Rabies adalah penyakit yang terdengar menyeramkan, dan memang benar demikian. Infeksi virus ini menyerang sistem saraf dan hampir selalu berujung fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Namun, kabar baiknya adalah rabies bisa dicegah, salah satunya dengan vaksinasi.
Sebagai bagian dari tim Home Care Lansia Jakarta, kami sering menangani kasus yang memiliki hewan peliharaan atau tinggal di daerah dengan risiko rabies tinggi. Dari pengalaman kami, pemahaman tentang vaksin rabies masih minim, terutama mengenai kapan dan bagaimana vaksin ini diberikan.
Nah, di artikel kali ini kita akan membahas secara lengkap tentang vaksin rabies manusia, manfaatnya, jadwal pemberian, serta mitos dan fakta yang sering beredar. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu Vaksin Rabies Manusia?
Vaksin rabies adalah imunisasi yang dirancang untuk mencegah infeksi virus rabies pada manusia. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan virus rabies jika suatu saat terpapar.
Vaksin rabies diberikan kepada individu yang berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan hewan, pekerja laboratorium, atau mereka yang sering berada di lingkungan dengan populasi hewan liar yang besar.
Selain itu, vaksin juga diberikan dalam kondisi darurat setelah seseorang tergigit atau dicakar oleh hewan yang dicurigai membawa rabies.
Manfaat Vaksin Rabies
Sering kali kami mendengar pertanyaan, “Seberapa penting vaksin rabies bagi manusia?” Jawabannya, sangat penting! Berikut beberapa manfaat utamanya:
1. Pencegahan Infeksi Mematikan
Virus rabies sangat berbahaya karena menyerang otak dan sistem saraf. Sekali gejala muncul, peluang bertahan hidup hampir nol. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi perlindungan terbaik untuk mencegah infeksi fatal ini.
2. Perlindungan Pasca-Paparan
Bagi yang sudah terlanjur tergigit hewan yang dicurigai membawa rabies, vaksin dapat mencegah virus menyebar dalam tubuh. Inilah yang disebut sebagai profilaksis pasca-paparan (PEP), yang bisa menyelamatkan nyawa jika diberikan dengan cepat dan tepat.
3. Mengurangi Risiko Komplikasi
Pasien yang mendapatkan vaksin sebelum terpapar cenderung memiliki respons kekebalan yang lebih baik. Ini membantu tubuh melawan virus dengan lebih efektif jika suatu saat tergigit hewan terinfeksi.
4. Membangun Kekebalan dalam Jangka Panjang
Vaksin rabies tidak hanya memberikan perlindungan sesaat tetapi juga membentuk kekebalan dalam tubuh. Setelah vaksinasi lengkap, sistem kekebalan bisa lebih cepat merespons jika terjadi paparan di kemudian hari.
lBaca Juga : Jaga Kesehatan Lansia! Yuk, Kenali 7 Ciri Tubuh yang Sehat
Kapan dan Bagaimana Vaksin Rabies Diberikan?
Banyak yang bertanya kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin rabies. Berikut dua skenario utama pemberian vaksin:
1. Profilaksis Pra-Paparan (PrPP)
Vaksin ini diberikan kepada mereka yang berisiko tinggi terpapar rabies, seperti dokter hewan atau pekerja laboratorium. Jadwal pemberiannya adalah:
- Dosis pertama: Hari ke-0
- Dosis kedua: Hari ke-7
- Dosis ketiga: Hari ke-21 atau ke-28
Pemberian vaksin ini sangat efektif dalam membentuk perlindungan jangka panjang, terutama bagi mereka yang sering berinteraksi dengan hewan.
2. Profilaksis Pasca-Paparan (PEP)
Jika seseorang tergigit atau tercakar hewan yang dicurigai rabies, vaksin harus segera diberikan dengan jadwal berikut:
- Dosis pertama: Segera setelah paparan
- Dosis kedua: Hari ke-3
- Dosis ketiga: Hari ke-7
- Dosis keempat: Hari ke-14
Selain vaksin, dalam beberapa kasus juga diberikan suntikan imunoglobulin rabies untuk memberikan perlindungan tambahan.
Efek Samping Vaksin Rabies
Sebagian besar vaksin memiliki efek samping ringan, begitu juga dengan vaksin rabies. Efek samping yang paling umum meliputi:
- Nyeri atau kemerahan di area suntikan
- Demam ringan
- Kelelahan atau sakit kepala ringan
Reaksi alergi berat sangat jarang terjadi, tetapi jika mengalami gejala serius seperti kesulitan bernapas atau pembengkakan wajah, segera cari pertolongan medis.
Mitos dan Fakta tentang Vaksin Rabies
Masih banyak kesalahpahaman tentang vaksin rabies. Berikut beberapa mitos yang sering kami dengar beserta faktanya:
1. “Vaksin rabies hanya diperlukan setelah digigit hewan.”
Faktanya: Vaksin juga dianjurkan bagi mereka yang berisiko tinggi sebelum terjadi paparan untuk memberikan perlindungan lebih awal.
2. “Vaksin rabies bisa menyebabkan rabies.”
Faktanya: Vaksin menggunakan virus yang sudah dilemahkan atau diinaktivasi, sehingga tidak bisa menyebabkan infeksi.
3. “Sekali divaksin, tidak perlu lagi vaksinasi ulang.”
Faktanya: Kekebalan dapat berkurang seiring waktu, sehingga vaksinasi ulang mungkin diperlukan berdasarkan rekomendasi dokter.
Kesimpulan
Jadi, vaksin rabies adalah langkah pencegahan yang sangat penting untuk melindungi diri dari infeksi yang berakibat fatal. Pemahaman mengenai pentingnya vaksinasi ini masih perlu ditingkatkan agar lebih banyak orang yang sadar akan manfaatnya.
Bagi yang memiliki lansia atau orang terdekat di rumah dengan risiko terpapar rabies, mendapatkan vaksin bisa menjadi perlindungan tambahan untuk kesehatan mereka.
Nah, jika membutuhkan vaksin rabies atau layanan kesehatan yang profesional untuk merawat lansia, Home Care Lansia Jakarta siap membantu dengan tenaga medis yang berpengalaman dan perawatan yang terbaik. Yuk, hubungi sekarang!