Infus albumin sering kali menjadi bagian penting dalam perawatan medis, terutama bagi mereka yang mengalami kondisi tertentu yang mempengaruhi kadar protein dalam darah. Prosedur ini bukan sekadar tentang memasukkan cairan ke tubuh, melainkan upaya serius untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan tekanan osmotik darah.
Albumin memegang peranan vital bagi tubuh, dan memahami kapan serta mengapa infus albumin diperlukan bisa membantu proses pemulihan menjadi lebih optimal. Nah, di artikel kali ini Home Care Lansia Jakarta akan membahasnya lebih lanjut. Yuk, simak!
Apa Itu Albumin dan Fungsinya?
Albumin adalah protein utama yang diproduksi oleh hati dan memiliki peranan besar dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Fungsinya tak sekadar menjaga agar cairan darah tetap di pembuluh, tetapi juga membantu mengatur tekanan osmotik, mencegah kebocoran cairan ke jaringan tubuh, dan menjaga keseimbangan volume darah.
Selain itu, albumin bertindak sebagai “kendaraan” bagi berbagai zat penting dalam darah. Ia membawa hormon, enzim, vitamin, dan bahkan obat-obatan agar bisa diedarkan ke seluruh tubuh.
Dari banyak pengalaman, pasien dengan kadar albumin rendah biasanya akan tampak lemah, dan salah satu cara tercepat untuk membantu adalah melalui infus albumin guna mengembalikan keseimbangan tersebut.
Kapan Infus Albumin Dibutuhkan?
Infus albumin biasanya diberikan dalam situasi tertentu yang memerlukan peningkatan kadar albumin secara cepat. Salah satunya adalah hipoproteinemia atau hipoalbuminemia, kondisi ketika kadar albumin dalam darah jauh di bawah normal.
Ini sering terjadi pada pasien dengan gangguan hati kronis, perdarahan berat, atau infeksi parah. Kasus lain yang sering ditemui di lapangan adalah pasien yang mengalami syok hipovolemik, kehilangan cairan tubuh yang signifikan akibat trauma atau luka bakar.
Nah, dalam situasi seperti ini, infus albumin membantu menstabilkan volume darah dan mencegah kegagalan organ. Prosedur ini dilakukan dengan hati-hati, mengingat reaksi setiap pasien bisa berbeda.
Baca Juga : Kekurangan Albumin: Gejala, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Manfaat Infus Albumin
Manfaat utama infus albumin adalah meningkatkan volume darah. Bagi pasien yang kehilangan cairan akibat perdarahan atau luka bakar, albumin bertindak seperti “penjaga gerbang” agar cairan tetap berada di pembuluh darah, membantu mengembalikan tekanan darah ke level normal.
Selain itu, infus albumin mencegah komplikasi serius seperti edema paru dan gagal jantung. Nah, dari pengalaman kami, pasien lansia sering kali memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi ini, sehingga pemantauan ketat selama dan setelah infus menjadi prioritas utama untuk memastikan mereka tidak mengalami overload cairan.
Prosedur Pemberian Infus Albumin
Sebelum memulai infus albumin, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan. Biasanya, prosedur ini melibatkan persiapan matang agar pasien tetap dalam kondisi stabil.
Pertama, dokter akan memilih larutan albumin yang sesuai. Umumnya tersedia dalam konsentrasi 5%, 20%, atau 25%. Pemilihan ini tergantung pada seberapa parah kondisi pasien dan tujuan pengobatan. Proses difusi dilakukan secara perlahan, misalnya larutan 5% biasanya diberikan dengan kecepatan tidak melebihi 5 ml/menit.
Selama infus berlangsung, pemantauan ketat sangat penting. Tanda vital seperti tekanan darah, detak jantung, dan laju pernapasan selalu diperiksa secara rutin. Ini bertujuan untuk menghindari efek samping, seperti reaksi alergi atau penumpukan cairan yang berlebihan.
Perawatan Pendukung Setelah Infus Albumin
Setelah infus albumin selesai, perawatan tidak berhenti begitu saja. Ada serangkaian langkah lanjutan yang harus dilakukan untuk memastikan kondisi pasien terus membaik.
Salah satunya adalah pemantauan kondisi pasien. Biasanya, kami akan mengawasi apakah ada tanda-tanda reaksi alergi, seperti sesak napas atau bengkak, serta memastikan tidak ada overload cairan. Proses ini sangat penting, terutama bagi lansia yang lebih rentan mengalami komplikasi.
Selain itu, dukungan nutrisi juga berperan besar. Mengatur pola makan dengan asupan protein yang cukup membantu menjaga kadar albumin tetap stabil. Pola makan seimbang pasca-infus mempercepat proses pemulihan pasien.
Kesimpulan
Jadi, infus albumin merupakan prosedur medis yang penting dalam mengatasi berbagai kondisi serius terkait ketidakseimbangan cairan dan protein dalam tubuh. Dengan pemantauan yang cermat dan perawatan pendukung yang tepat, infus ini dapat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi yang lebih berat.
Nah, bagi yang memerlukan bantuan medis profesional, terutama untuk perawatan lansia di rumah, Home Care Lansia Jakarta siap memberikan dukungan terbaik. Yuk, hubungi kami seakarang!